Monday, October 3, 2011

Bagaimana Seharusnya?

“....Boleh jadi kamu benci kepada sesuatu, padahal itu baik buat kamu, bisa jadi kamu menyukai sesuatu padahal itu  buruk buat kamu. Allah mengetahui sedang kamu tidak mengetahui.” (Q.S 2:216)

Ya, yang kita suka emang belum tentu Allah juga suka. Yang kita suka, belum tentu baik buat kita. Yang kita suka, mungkin hanya akan membawa kita pada api neraka. Yang kita suka mungkin membawa musibah pada kita.

As example, kamu suka belanja? Tapi Allah gak mau kasih kamu uang banyak-banyak. Karena Allah gak mau kamu boros. Allah gak mau kamu belanja yang gak bener. Allah gak mau kamu menyalah gunakan nikmat-Nya.

Lantas kenapa orang lain dikasih uang banyak? Mungkin dia lebih bijaksana dalam menggunakan uang dari pada kamu. Mungkin Allah memberikan dia ujian apakah dia sanggup menahan diri?

Sesungguhnya banyak hikmah dari setiap kejadian. Lalu bagaimana dengan cita-cita?

Saat seseorang ingin menjadi Sekretasis misalnya, kenapa Allah justru memasukkan dia ke kampus kebidanan? (oopss, keceplosan. tapi gue ga mau jadi sekretaris juga loh.. -__-") Lalu apakah orang tersebut harus menjadi bidan setelah dia lulus? Atau mencoba peruntungan dengan melamar di perkantoran? Toh jika hanya basic microsoft office dia bisa, kemampuan komunikasinya juga bagus.

"Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum kecuali kaum itu sendiri yang mengubah apa yang ada pada diri mereka." (QS. 13:11)

Nahloh, trus gimana dong? Harus berusaha !!! Berarti seseorang itu harus berusaha mengubah nasibnya ! Kalo dia gak mau jadi bidan, jadilah apa yang dia inginkan ! Lalu tiba-tiba ibunya berkata :

"Positif thinking ama Allah, mungkin ini jalan Allah. Kamu udah ditunjukan jalan jadi Bidan, maka jadilah bidan yang baik. Gunakan ilmu yang sudah kamu dapatkan agar bermanfaat buat orang lain. Pikirkanlah pahala yang Allah janjikan. Ilmu yang bermanfaat, insyaAllah pahalanya gak putus. Kalo gak kamu amalkan, sayang banget ilmunya.. Ambil hikmah dari setiap kejadian. Pasti ada hikmahnya. Ikhlas, enjoy ama apa yang kamu dapet. Allah gak mungkin kasih yang jelek ke kamu.."

Eeeaaaa.. Maka orang ini pun semakin galau. Bukankah kalo kita terima aja takdir ini, namanya kita menyerah? Putus asa? Tapi kalau terus melawan takdir, mengeluh, bukankah itu bentuk ketidak-bersyukuran kita?

Bersyukurlah, maka Allah akan senantiasa menambah nikmatmu. Bijaksanalah dalam bersikap..

Galau..galau..galau..galau..galaaaaaauuuuuu....!!!!!!

God, show me Your way once again please..

Aku percaya pada keputusanMu. KeputusanMu adalah sebaik-baik keputusan. Jika aku akan menjadi lebih baik jika menjadi bidan, maka permudahlah jalanku dalam mendapatkan perkerjaan sebagai Bidan. Tapi jika ada pekerjaan yang lebih baik dari Bidan bagiku, maka pertemukanlah aku dengan pekerjaan itu. Amiiiiiiinnnn....



Cups Cum--

3 comments:

  1. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
  2. aduh ap tu yu aja deh-_____-" #kabur gamau ikutan galau

    ReplyDelete
  3. Emang harus kuat kalo lg galau.. Manusia itu memang fitrahnya sering lupa diri disaat lapang, dan suka berkeluh kesah disaat sempit.. Cuman tergantung bagaimana cara kita mensikapinya hal yang dua diatas, sabar dan syukur agar galau itu dapat kita kendalikan dengan sewajarnya..

    salam kenal

    Kuli Publik
    Bandaro

    ReplyDelete