Hampir 22 tahun menjalani kehidupan, bahkan saya masih begitu labil, layaknya seorang abege yang sedang mencari jati dirinya. Menjalani hidup sebagai seorang Mahasiswi jurusan Kebidanan. Ah, akan jadi apa saya? Bidan? Rasanya bukan itu cita-cita saya. Lalu untuk apa membuang waktu 3 tahun, membiarkan orangtua bersusah payah bekerja demi membiayai kuliah? Setega itu kah saya?
Setidaknya saya tetap ingin menjadi diri saya. Toh banyak sarjana kedokteran, pada akhirnya justru berkecimpung dalam dunia broadcast misalnya. Atau seorang sarjana hukum yang pada akhirnya menjadi teller di bank. Ya, bukan salah mereka membuang waktu dan uang dengan memilih jurusan yang pada akhirnya tidak berhubungan dengan pekerjaan mereka. I called it "destiny"..
Sebagai seorang anak, tentu bukan maksud saya untuk tidak menghargai orang tua. Sungguh dalam lubuk hati yang terdalam saya amat sangat mencintai mereka. Dan saya akan buktikan pada mereka, bahwa saya tidak akan mengecewakan mereka. 2030? Akan seperti apa saya di tahun 2030? Itu berarti saya akan berusia, hmm.. berikan saya waktu untuk berhitung. 22+19=41 ! Maka pada usia 41 tahun saya akan menjadi BIDAN PROFESIONAL !
Banyak lulusan bidan sekarang ini, maka saya tidak boleh sama ! Saya harus berbeda ! Dan saya akan menjadi bidan yang fluent bahasa Inggrisnya. Untuk mencapai itu semua, saya akan mengikuti english lessons di EF (www.englishfirst.co.id) Karena bahasa Inggris adalah bahasa International yang di gunakan di seluruh dunia. Maka saya berharap bisa menambah akses saya kelak dalam bertukar pikiran dengan bidan-bidan International sehingga saya menjadi BIDAN PROFESIONAL.
"Dear, judge.. I just want you to know that i'll be a PROFESSIONAL MIDWIFES someday.. Cause may something that you never want is THE BEST DESTINY from God fo you. I always believe it and I'll prove it !"
:)
No comments:
Post a Comment